Sahabat apakah engkau baik-baik
saja disana?, semoga kau sehat selalu disana. Sekarang aku akan menceritakan
padamu sebuah kejadian yang pernah menjadi kisah klasik tentang kita. Engkau
akan kusebut sahabat di dalam lembaran kehidupanku, entah kau anggap aku apa
dalam lembaran hidupmu, bukan berbicara tentang lembaran yang kita tulis
bersama untuk menjadi sebuah memori kelak, tetapi aku akn bercerita kepada
Tuhanku dan Alam semesta, bahawa aku pernah bertemu dengan sahabat yang belum
tentu di pertemukan kembali.
Taken By ; dhanasatria
Aku akan
berbincang dengan tuhanku tantangmu sahabat dan tentangmu teman “ Tuhan, apa yang engkau akan tunjukkan tentang orang yang datang dengan
membawa jiwa, raga bahkan hartanya untukku ini, aku tak secerdas kekasihmu yang
tau segalanya tentangmu dan apa yang akan terjadi di kemudian hari. Tuhan aku
juga tidak tahu apa yang engkau rencanakan untukku, kenapa engkau datangkan
mereka yang hanya datang untuk bertemu sepintas denganku, aku kadang hanya
mempunyai fakir piker tentang mereka, jika engaku memberikan kefakiran pada
pikerku ini tolong tunjukkan tuhan siapa Sahabat, siapa teman. Tuhan aku takut
ancamanmu kelak dan akupun takut pada nerakamu apabila aku fakir Piker, apabila
aku selalu fakir piker tentang sahabat atau teman, karena aku bukan kekasihmu
yang sudah di jamin surge seperti dia dan sahabanya. Tuhan aku tak ingin
berhenti berbincang dengamu, aku akan menyampaikan keluh kesah sahabat dan
temanku malam ini, bolehkah tuhanku? Kalau boleh aku senang dan terima kasih.
Tetapi tuhan aku akan bercerita setelah aku menberitahu tentang sahabat dan
temanku di semesta ini.”
Sahabatku banyak
dan temanku juga banyak, kayaknya! Semoga mereka juga anggap aku sahabat
ataupun Teman. Mereka bermacam-macam orangnya, karakternya berbeda-beda,
sikapnya berbeda. Entahlah siapa, kapan mereka mengenal aku dan akupun sudah
lupa kyaknya kenal pertama dengan mereka, ah sudahlah lupakan tentang kapan
kita kenal dan di pertemukan dan dalam
momen apa kita bertemu. Mereka sebenarnya hadir dalam kehidupanku membawa cat
warna kehidupan yang terus mewarnai hidupku sampai saat ini, ada yangmembawa
warna kuning, hijau, biru bahkan merah muda. Cat warna itu ternyata menjadi
sesuatu yang indah pada kehidupanku, mereka melengkapi warna sebelumnya,
entahlah warna itu indah atau tidak bagi orang lain bahkan umat di belahan
arasy ini. Sekali lagi aku hanya ingin berbicara tentang sahabat dan teman.
Sahabat berjalan
terus menemani setiap langkah yang kita rencanakan, saling dukung dan tolong
menolong dalam kebaikan, bahkan sampai berbicarapun tak terkontrol dengan
mereka. Mereka sebenarnya sudah biasa dengan celotehan yang penting dan
celotehan yang cukup tidak penting tentang apapun itu. Mereka selalu memberi
perhatian pada kita, meskipun perhatian itu berupa ancaman, sorakan, gojlokan
dan bullyan. Ya bagaimanpun juga sahabat merupakan patner perang di dunia ini mengubah
atau berubah untuk memberikan manfaat. Sahabat memberikan pengetahuan tentang
kejujuran, kemunafikan yang dibungkus kemunafikan.
Salam Kepada
SAHABAT dan salam Kepada Teman.
Waw, seneng banget ya sepertinya memiliki sahabat seperti itu. Aku juga ingin punya sahabat yang bisa membawaku menjadi orang yang lebih baik.
BalasHapusdamargumilarsked.blogspot.co.id