Tentang " HOLIDI"

            Saya bingung  mau di mulai dari mana cerita tentang saya!   Nah, begini saja saya akan mulai dari mana saja terserah saya ya.?  Saya terlahir ke Dunia ini dengan nama enam huruf,  bayangkan  hanya enam huruf. Hanya H O L I D I, dari nama tersebut banyak panggilan tentang saya,  ada yang manggil Bahol, cak O , holid, Lidi , Hitam,  bahkan ada yang manggil saya liburan. Dari nama-nama tersebut sampai saat ini  saya gunakan semua, lain tempat lain pula panggilan saya. Tetapi ada salah satu nama tersebut saat ini sudah mulai tidak terdengar yakni Hitam dan liburan, setelah saya kedepan kaca ternyata memang Hitam. HItam  itu adalah anugerah yang memang patut saya syukuri karena dibalik hitam itu banyak cerita, karena saat ini tidak ada yang manggil nama tersebut akhirnya saya memutuskan “Hitam” menjadi branding nama saya (HOlidy Black).  Nama liburan itu saya dapat mungkin karena  lahirnya di hari minggu , mungkin itu yang membuat orangtua saya memberi nama tersebut. tapi, Tidak apalah saya terlahir dengan  nama tersebut, dalam benak saya yakin orang tua punya maksud baik dari nama tersebut. saya ucapkan terima kasih terlebih dahulu kepada orang tua yang telah memberi nama saya hanya enam huruf dan saya bersyukur punya orang tua SUPERHERO keren, diatasnya kerenlah kalau saya bilang,  karena sampai saat ini mereka membesarkan saya sampai membiayai saya kuliah meskipun mereka tidak lulus Sekolah Dasar.  Tetapi, semangat yang diberikan kepada saya sangat tinggi, dukungan  dari mereka sangat kuat meski sampai aset orang tua satu-satunya  dijual untuk membiayai uang masuk ke Bangku kuliah  waktu itu.

Foto Keluarga 

            Mungkin belum cukup ya saya mengenalkan diri nama, saya memiliki dua saudara kandung dan semuanya laki-laki yakni Saiful Bahri dan Hirzul Maulana Mawardana . Saya terlahir di Kota Kecil penghasil Tape dan Kopi, dan mungkin orang yang baca tulisan ini tidak akan percaya, saya Terlahir di Desa PENGARANG  Dusun LUCU, aneh bukan? Sudahlah tinggalkan saja cerita aneh tentang desaku. Kapan-kapan kunjungi langsung saja, kalau penasaran.
            Nama sudah! Asal tinggal sudah. Yang belum sekolah, mimpiku dan lainnya.
Dari SD-SMA saya sekolahnya di sekitar kota sendiri, masa SD saya sudah punya keinginan untuk menjadi seorang tentara, maklum waktu itu saya terinspirasi oleh Rambo, Kapten Piere Tendean, Sudirman, bung Tomo dan pejuang yang pernah saya baca profilnya waktu di SD, setelah lulus SD keinginanan untuk menjadi seorang TNI semakin tinggi karena saya punya impian membuat sekolah atau jadi tentara sambil mengajar diperbatasan-perbatasan Indonesia. Karena saya berfikir kalau jadi tentara itu ditugaskan di perbatasan-perbatasan, Seperti itu anggapan saya dulu. Setelah lulus SMA ternyata saya tidak bisa masuk seleksi menjadi TNI Karena postur tubuh tidak sampai 167 cm. akhirnya sayapun memutuskan untuk tidak mengubur impian saya untuk mengajar di perbatasan-perbatasan NKRI ini. saya melampiaskan kekesalan tidak masuk seleksi TNI dengan Lanjut kuliah, karena saya berfikir dengan kuliah suatu impian yang pernah saya impikan sejak puluhan tahun lalu itu akan terwujud. Ternyata belum menjamin kuliah itu membawa ke impian saya dan akhirnya saya bertemu dengan Swayanaka ( Mahasiswa Penyayang kanak-kanak). Dengan tidak sengaja saya mencoba manjadi bagian dari Swayanaka, ternyata betah sampai saat ini. ternyata kerinduan mimpi itu sudah sedikit terobati dengan senyuman dan keaktifan polos anak-anak di binaan Swayanaka. Ternyata bukan hanya diperbatasan Negara, yang saya yakini dulu pendidikan itu kurang, ternyata di lingkungan saya masih ada. Setidaknya kerinduan akan impian itu sudah sedikit terobati.

Bermanfaatlah bagi orang banyak, karena hidup itu tidak ada yang abadi.
Tebarlah kebaikan, karena kebaikan tidak akan pernah dipudarkan.
Semailah kepedulian, karena kepedulian akan membuatmu menjadi nyaman.
Jadikan dunia sebagai pesan, bahwa kehidupan tak perlu selamanya disesalkan.
Hiduplah dengan rasa peduli, niscaya dirimu akan selalu damai.
Sembari menegor tuhan, tetap berjalan mendidik manusia menjadi insan yang berakhlak.
Anakmu bukan hanya yang terlahir dari rahim istrimu, tetapi mereka yang terlahir tanpa ibu, bapak, bahkan keduanya.
Adikmu bukan yang hanya sedarah denganmu, tetapi mereka yang terlahir kurang beruntung, yang tidak sama dengan adik sedarahmu.
Tugasmu bukan hanya mendidik dan membimbing adik dari rahim ibumu, tapi mereka yang tidak pernah tahu, siapa ibu dan bapaknya karena ditinggalkan setiap pagi sampai malam hari, yang tak  kunjung bertemu.
Tuhan… Jika diri ini digariskan untuk memperbaiki dan saling diperbaiki, maka istiqomahkanlah kami. Karena kami yakin bahwa nyawa kami akan menjadi tanggung jawab-Mu.




Comments
0 Comments

Tidak ada komentar: