PEREMPUAN BERPAYUNG PELANGI
PEREMPUAN BERPAYUNG PELANGI
Garis tak selalu
sejajar, ketika makhluk Tuhan sampaikan.
Bahkan bumi dan
langitpun ia jauhkan, agar ia belajar
tentang kehidupan.
Begitupun pria bertuhan
saat menyampaikan, kepadamu perempuan berpayung pelangi.
Untukmu perempuan
berpayung pelangi
Jangan pernah menangis
karena Tuhan mendidikmu
Saat makhluk Tuhan dari jenis sebangsamu menyampaikan kisahnya.
Karena, takkan pernah
berhenti menangis sampai kisah itu
berakhir.
Untukmu perempuan
berpayung pelangi
Jangan pernah berjanji
bertuhan, ketika kau masih dalam pelukan kisah itu.
Karena, janji bertuhan
seakan tak jelas bersamamu sampai kau menemukan hakikatnya.
Janji dalam pelukan
kisah pilu itu mengajarkan bahwa, Tuhan masih bersama pemilik kisah itu.
Untukmu perempuan berpayung
pelangi,
Seakan tiada henti kau
mencoba untuk menghiasi bumi dan langit dengan payungmu
Meskipun bumi seakan
hancur melihat langit memeluk warna itu.
Kau abadikan Tuhan dalam
kisah payungmu, seakan warna itu menjadi
penghias dalam diri makluk Tuhan yang lain.
Akan tetapi, pemilik
kisah itu masih dalam didikan Tuhan yang tetap di peluk bumi yang hancur karena
warna payungmu.
Untukmu perempuan
berpayung pelangi
Malam itu, Tuhan
mendidik langsung pemilik kisah yang pernah menjadi warna payungmu.
Tapi, sayang warna itu
tak muncul karena di tutupi gelapnya malam.
Hanya cahaya bintang
yang menjadi perantara dialog pemilik kisah dengan Tuhannya.
Ia tak memikirkan warna
itu kembali, karena Tuhan mendidik pemilik kisah itu.
Pemilik kisah itu
dididik dengan mengenalkan Ibrahim dan Musa agar dieja di waktu subuhnya.
Untukmu perempuan
berpayung pelangi
Pemilik kisah itu telah
berdamai dengan bulan perjuangan, yang kau sebut rembulan di hari rabu.
Bulan perjuangan itu
menjadi saksi kekejamanmu dengan dalih bertuhan.
Pemilik kisah itupun
menyadari, bumipun tak akan bisa memeluk warna pelangi itu, kecuali langit yang
bisa memeluknya.
Untukmu Perempuan
berpayung pelangi
Saatnya kau berdamai
dengan mimpimu dalam pelukan langit yang kau pancarkan dari warna payungmu.
Pelukan yang kau
nisbahkan sebagai kesempurnaan yang di semogakan.
Kesempurnaan yang kau
libatkan Tuhan dalam janjimu.
Selamat pagi, perempuan
berpayung pelangi.
Semoga selamat dengan
janjimu, selamat jalan dengan hantaran curhat Subuh pemilik kisah.
Jember,
13 April 2018