Kamis, 02 Mei 2013

HIRZUL MAULANA MAWARDANA : Sebuah Keputusan dedikasi Bagi Bangsa


Hirzul Maulana Mawardana Usia 2 week
Enam tahun yang lalu, ketika itu aku baru menginjakkan kaki di tanah Pandhalungan Jember dengan alat bantu transportasi sepeda onthel.
Di tahun sebelumnya aku dinyatakan lulus seleksi nasional SNMPTN yang dengan sengaja aku memilih UNEJ karena pertimbangan orangtua, disaat itu bapak masih baru sembuh dari sakit karena kecelakaan  yakni ditahun 2007, dan yang menjadi tulang punggung utama adalah Ibu. Sempat berfikir untuk meninggalkan kami berdua kala itu, untuk menjadi TKI diluar negeri. Niatan itu diurungkan karena dukungan moril dari keluarga besar agar tidak pergi keluarga negeri.
Kembali pada kejadian enam Tahun lalu, ketika aku masuk diperguruan tinggi saat itu bersamaan dengan Kehamilan ibu yang berharap memiliki keturunan perempuan, karena adek keduaku juga laki-laki. Dengan bapak yang bekerja serabutan, disaat hamil tua ibu juga masih membantu ekonomi keluarga. Kondisi itu membuatku harus pulang seminggu sekali Bondowoso-Jember dengan mengendarai sepeda onthel, untuk sekedar melihat dan mengontrol kesehatan ibu, memastikan adik bungsu sehat didalam kandungan ibu.
Enam tahun lalu, bertepatan pada tanggal 18 Januari 2013, hari Jum'at pagi. Aku dikabari adekku yang kedua yang masih duduk disekolah MTs dengan telpon seluler, karena pada saat itu aku belum ada smartphone. Dengan kabar kalau ibu sudah dirujuk ke Puskesmas dari poskesdes karena sudah akan melahirkan. Meskipun dimasa hamilnya posisi janin kebalik kata dokter yang menangani. Sekitar jam delapan pagi aku menuju Bondowoso menggunakan onthel , dengan perasaan campur aduk karena ada kabar kalau dirujuk ke RSUD dari puskesmas. Aku menyempatkan meminjam rumput Fatimah yang kabarnya dalam memperlancar persalinan.
Sekitar jam 1 seusai sholat jum'at aku melanjutkan perjalanan ke Bondowoso dari Sukowono Jember, langsung menuju RSUD, Alhamdulillah sekitar jam 18.00 lebih si Bungsu lahir dengan biaya yang masih belum tahu darimana. Beruntungnya kala itu ada sisa beasiswa yang harus aku berikan untuk sebagian biaya persalinan, dan dengan keringanan biaya dari Jamkesmas ketika itu yang aku urusi bolak balik Bondowoso-Pengarang dengan motor pinjaman dari pak RT.
Ketika mau ambil bayi diruang bayi, akupun kaget ketika disangka bapak dari adekku. Karena yang mengurusi administrasi ketika itu semuanya aku, Karena bapak tidak bisa baca tulis dengan lancar.
Dengan bayi yang sudah digendong, ibu dan bapak menyerahkan nama adek bungsu kepada kami (Aku dan adekku yang kedua). Kami sepakati nama adek Bungsu dengan Nama "Hirzul Maulana Mawardana"
Hirzul itu nama yang diberikan oleh kami yang artinya saat ini sudah aku lupa.
Maulana itu karena terlahir pada bulan Maulud. Mawardana mengandung 4 nama yang kami gabung, Mawar itu ruang persalinan dan Mawar juga diambil dari nama ayah kami AngWARi. Dana merupakan gambaran ketika itu kehawatiran kami dana persalinan di RSUD dan sempalan nama dari Ibu yakni SuNArifah.
Alhamdulillah, sekarang usia Hirzul Maulana Mawardana sudah menginjak 6 Tahun dengan beragam didikan dari orangtua kami dan kami sebagai kakak. Banyak yang sudah kami lewati bersama, semoga semakin Tumbuh menjadi manusia yang baik dan membawa kebaikan pada Alam semesta.
Alhamdulillah juga kemarin dia diberikan kejutan ulang tahun oleh adekku yang kedua, terima kasih kak Saiful Bahri 
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar: