Senin, 28 November 2016

NYENYAKLAH DALAM PELUKAN TUHAN, SEMESTA MENGHANTARKANMU Kak SANG

8:32:00 AM 0


 Sumber : Group WA Relawan Bencana UNEJ


Kita tak pernah berjumpa, tak pernah ngobrol ataupun ngopi bareng. Tetapi aku yakin  semua orang disekelilingmu mencintaimu, begitupun alam disekitarmu.Yang aku tau kita bergabung di dalam salahsatu Grup Relawan Bencana Jember dan aku tak tau didalamnya itu ada kamu.
Sumber : group WA Relawan Bencana Jember (sebelum Latihan mandiri Water rescue)

Maret 2016 , waktu itu kita (KKN 22 UNEJ) membantu konsep pemuda di desa Sumberbulus, mendirikan sebuah kegiatan bersih-bersih sungai dan menjadikan destinasi wisata. Dan waktu itu aku sempat menawarkan ke pemuda, kenapa kita tidak melibatkan teman-teman resik-resik kali jember ? yang di inisiasi oleh Grebek Sedekah, yang ternyata yang dikoordinatori oleh kamu, aku baru tahu barusan setelah kepergianmu, dari tulisan cak oyong. 

Kata temen-temen pemuda Sumberbulus mereka masih cukup mampu membersihkan dengan gotong royong mereka, untuk membersihkan sungai tersebut. Akhirnya aku tidak mengontak temen-temen resik-resik kali, coba saja waktu itu aku ngontak temen-temen Resik-Resik Kali, pasti kenal dan  bisa berjumpa dengan kamu Kak SANG. Dan di bulan yang sama setelah kita launching wisata tubing tersebut tepatnya tanggal berapa aku tak ingat. setelah aku dan teman_teman KKN membuatkan medsos wisata tubing, akhirnya aku ngabari temen KKNku Ginanjar untuk mengontak teman-teman mbonglembong, tetapi sebelum di kontak mereka sudah mengunjungi  wisata tubing tersebut dan memberi evaluasi, serta saran dari mereka setelah selesai main tubing. Setelah itu terjalin keakraban temen-temen tubing  dengan temen Mbonglembong. Temen-temen mbonglembong selalu mensuport kita dalam mengembangkan kegiatan wisata sungai dan pelestarian sungai didesa Sumberbulus. Ternyata di balik itu ada seorang yang pahlawan kemanusiaan dan aktivis lingkungan. Kak Noveri Eko Purnomo.
sumber: screenshot admin Raung Tubing Adventure

Setelah sekian lama berkembang dengan wisata kami, di desa sumberbulus kau mensuport kami terus berkembang, sehingga sampai kadua kalinya mbonglembong ke tempat wisata  kami masih tetap terjalin silaturhami yang kuat. Sampai akhirnya minggu kedua bulan oktober 2016, aku bertemu dengan mas hery Salah satu founders lokarkarya.com. Aku menceritakan kalau di Jember  ada wisata tubing disumberbulus, dan aku bilang kalau mbonglembong sudah pernah kesana,ternyata mas Hery juga dekat dengan temen-temen mbonglembong.  Aku ngajak mas Hery untuk kesana minggu ketiga bulan oktober 2016, tetapi janji itu masih belum aku penuhi, akhirnya ada broadcast BBM dan foto kalau minggu tanggal 30 oktober 2016, mbonglembong kesana lagi. Dan mas Hery ikut juga kesana.  Serta aku perhatikan di pamlet tersebut narahubungnya Tetap kak “sang” (Noveri E.P) .
Sumber: DP BBM Raung Tubing adventure

Aku penasaran sebenarnya dengan seorang  kak sang, siapa sih dia. kok semua orang kenal dia. Timbul pertanyaan itu. tak lama sekitar tgl 20 november aku ngobrol-ngobrol dengan salah seorang teman di angkringan Girli, dia juga menceritakan aktivitas kak sang dengan persungaian. Semakin bertambah penasaranku tentang dia. Hingga aku ingin tau siapa dia dan aku ingin ngobrol dengan dia . Setelah temanku bercerita tentang dia,  selang berapa hari setelah ngobrol tentang dia, ada berita kak SANG dirindukan sungai suren, hingga ada kronologi yang aku baca di group WA Relawan Bencana Jember dan tepat pada tanggal 25 november jam 5.15 pagi,  ada kabar kalau di sungai Wirolegi ada jasad, info yang di sebar di group Facebook  Info Warga Jember dan aku yakin itu jazad dari seorang pemuda yang mencintai lingkungan, yang dirindukan semesta . saya coba screenshoot unggahan tersebut, dan saya kirim ke group WA Relawan Bencana Jember hingga sekitar  5 menit  ada tanggapan dari pak Abu kalau temen tim berangkat kesana untuk mengecek langsung ke lokasi. Akhirnya kak sang  kembali ke pelukan Tuhan, dihantarkan semesta.  Sampai detik ini saya menulis masih terasa kalau kak sang ada disekitarku, aku masih teringat terus, dia pahlawan lingkungan. Aku yakin meskipun belum pernah ngobrol-ngobrol dengan kak sang,  dia orang baik, dia orang ikhlas. Tenanglah disana kak sang, aku akan menjawab penasaranku di batu nisanmu dan mendo’akanmu dari sini.

         Tuhan memanggilmu, untuk kembali memelukmu.
         kau mencintai alam, tuhan juga mencintaimu.
         Alam memelukmu, mengantarkanmu kedepan ilahi.
Kini kau di dekapan hangat sang bumi.
Semesta mendo’akanmu.
                Bukan, hanya manusia mendo’akanamu, air , pohon dan alam semesta mendo’akanmu.
                Selamat jalan, selamat menikmati amal ibadahmu.
                Ibadah mencintai air, Mencintai pohon, dan mencintai alam semesta.
                Tenanglah disana, aku  haturkan do’a dan terima kasih tak terhingga padamu.
                Nyenyaklah dipelukan sang Tuhan kak SANG.

  

Senin, 17 Oktober 2016

Masa Depan Pendidikan di Bondowoso, Dari Universitas Jember Untuk Indonesia

11:03:00 PM 0
Bondowoso merupakan Kota Kecil yang tidak memiliki garis Pantai dan Kota yang berkedudukan di tengah ex-karisidenan Besuki. Letaknya ditengah antara kabupaten Banyuwangi sebelah timur, kabupaten Situbondo sebelah Utara, gunung argopuro disebelah Barat, dan Sebelah selatan Kabupaten Jember.  Kabupaten Jember merupakan kabupaten yang memiliki perguruan tinggi negeri yang sudah cukup terkenal dan merupakan perguruan tinggi satu-satunya. Telah menjadi pusat sorotan di wilayah tapal kuda . tidak dapat dipungkiri dengan adanya perguruan tinggi tersebut wilayah disamping atau kabupaten diantara Jember memiliki misi, bagaimana untuk meningkatkan sumberdaya manusia yang bisa berasaing di era global.
Dengan adanya Universitas tersebut sebagai kesempatan untuk meningkatkan Sumber Daya Manusianya, setiap kabupaten melaukan inovasi atau dorongan terhadap masyarakatnya. salah satunya yaitu anggaran beasiswa bagi masyarakat yang berprestasi dan masyarakat yang tidak mampu tetapi memiliki dedikasi tinggi terhadap pendidikan. seperti yang dilakukan kabupaten Banyuwangi dengan “Banyuwangi Cerdas” , Situbondo dengan “Situbondo Unggul”. Tidak heran Kabupaten Bondowoso juga melaksanakan amanah untuk meningkatkan daya saing global sumberdaya manusia  dengan memberikan beasiswa kepada mereka yang memiliki keinginan kuat untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi tetapi tidak mampu, sampai saat ini kabupaten Bondowoso belum memberikan nama khusus untuk program Beasiswa tersebut. Dengan adanya program beasiswa Bondowoso tersebut diharapkan terdorongnya mahasiswa untuk mencapai pendidikan yang setinggi-tinginya, dan  tidak terjadi pemutusan masa kuliah atau Drop Out.


 Sambutan Oleh Kadinas, Bupati Bondowoso dan Rektor Universitas Jember

Dana APBD  Untuk Pendidikan.
                Pada tanggal 14 Oktober 2016, Pemerintah Kabupaten Bondowoso Memberikan Beasiswa kepada masyarakatnya, untuk mendorong  masyarakat yang bertabat dengan menempuh pendidikan setinggi mungkin. Pada kesempatan ini, mahasiswa Bondowoso yang lolos menajadi penerima beasiswa di kumpulkan di aula Pendopo untuk menyaksikan beberapa hal yang terkait dengan Nota Kepakatan Universitas Jember dengan Pemerintah Kabupaten Bondowoso dan sekaligus penyerahan simbolis yang dilakukan oleh Bupati Bondowoso. Kesempatan kali ini dihadiri langsung oleh Bupati Bondowoso sebagai Pimpinan daerah, didampingi Kapala Dinas pendidikan Kabupaten Bondowoso beserta jajaran Forpimda dan hadir pula Rektor UnIversitas Jember ,  jajaran Dosen serta jajaran staf kampus tegal boto.
Wajah ceria setelah penyerahan simbolis

Ada beberapa laporan yang disampaikan oleh Kepala Dinas kabupaten Bondowoso sebagai pertanggung jawaban kepada Bupati sebagai kepala Daerah diantaranya ;
1.       Penyerahan Beasiswa.
Penyerahan beasiswa hari ini merupakan Kali keenam yang bertepatan pada tahun 2016 yang terdiri dari 2 jalur beasiswa yakni Beasiswa Bondowoso kurang mampu dan Beasiswa afirmasi di Universitsas Jember.
  • Beasiswa Bondowoso Kurang Mampu

Sekitar 150 mahasiwa yang melalui seleksi ketat, mulai kelengkapan dokumen, fisitasi oleh petugas dan beberapa seleksi yang dilakukan oleh Dinas pendidikan Bondowoso bagian Dikmen. Pengumpulan berkas dari 213 Mahasiswa Bondowoso di seluruh perguruan tinggi negeri di seluruh Indonesia. 150 orang mahasiswa yang lolos mendapatkan beasiswa tersebut.
Diantara perguruan tinggi negeri yang menjadi penerima terbanyak dari Institut Agama Islam Negeri Jember, sebanyak 91 mahasiswa. disusul kedua Univeritas Jember sebanyak 28 Mahasiswa, ketiga ada Politeknik Negeri Jember sebanyak 16 mahasiswa, disusul UIN Surabaya dan Univeritas Malang masing-masing 4 Mahasiswa, disusul kembali dari Universitas Brawijaya Malang dan UPJJ Univeritas Terbuka masing-masing 2 Mahasiswa dan terakhir dari UIN Sunan Gunung Jati, Universitas Airlangga, Universitas Gajah Mada masing-masing 1 Mahasiswa. Dengan Besaran Beasiswa yang diberikan 3.000.000,00/ Tahun.
  • Beasiswa Afirmasi Bersama Universitas Jember

Dari sekitar 62 Mahasiwa yang kesemuanya merupakan Mahasiswa Universitas Jember, merupakan hasil dari seleksi dari sekolah dan Dinas Pendidikan Bondowoso untuk meningkat indeks sumberdaya manusia dalam pendidikan. Beasiswa ini hanya dilakukan dengan universitas Jember. masing-masing mahasiswa mendapatkan + 2.225.000, harapan kedepan agar bisa bekerjasama dengan universitas lainnya.

2.       Anggaran Dana utnuk beasiswa Bondowoso
Berdasarkan Laporan kepala Dinas pendidikan kabupaten Bondowoso, dari kedua beasiswa tersebut. penyerahan transfer rekening total mencapai 588 Juta, beasiswa ini bersumber dari APBD kabupaten Bondowoso yang mencapai 49% dari kurang lebih APBD 2 Triliun. Dari hampir 50 persen tersebut anggaran untuk pendidikan juga digunakan untuk insentif guru dan lain-lain dibidang pendidikan (lebih jelasnya ke Dinas Pendidikan Kabupaten Bondowoso)

Pembukaan Program Studi Diluar Kampus Utama
                Penduduk “Republik Kopi “  sebutan baru kabupaten Bondowoso ini , masih cukup minim akses ke pendidikan perguruan tinggi, berdasarkan penjelasan oleh bupati Bondowoso bahwa masyarakat Bondowoso  yang mengkases pendidikan perguruan tinggi hanya 5% dari keseluruhan Penduduk di Bondowoso. Cukup miris bukan? Nah langkah pemberian beasiswa diatas sebagai tanda, untuk mendorong masyarakat agar bisa mengakses pendidikan lebih tinggi. harap Bupati” danpada kesempatan itu, juga disampaikan juga oleh rektor Universitas Jember bahwasanya, mahasiswa Bondowoso di Lembaga yang di pimpinnya, keseluruhan mencapai 1.653 Mahasiswa yang tersebar di seluruh fakultas.
                Untuk Melengkapi Komitmen Pemerintah Kabupaten Bondowoso meningkatkan sumber daya manusia Bondowoso maka pada hari ini pula dilakukan penandatanganan Nota kesepakatan antara Universitas Jember dengan Pemerintah kabupaten Bondowoso untuk membuka prodi baru di Kabupaten Bondowoso melalui Program Prodi diluar Kampus Utama yang akan dilaksanakan pembelajarannya di Kabupaten Bondowoso. Rencana akan terealisasi pada tahun depan dan masih menunggu dari kemenristek dikti untuk ijin dan lainnya.
                Rektor Universitas jember mengatakan “ Sebenarnya Universitas Jember Sudah siap dengan tenaga pendidik dan kabupaten Bondowoso sudah menyiapkan tempatnya. Rencana tahun ini sudah bisa direalisasikan tetapi ada regualsi yang berubah di kementerian, akhirnya kita undur sampai tahun depan, menunggu izin dari kementerian, do’akan semoga segera tercapai” tandasnya.
                Program studi utnuk sementara yang akan menjadi program studi di Bondowoso yakni; Prodi Ekonomi Islam dan Syariah, Peternakan, Perkebunan dan ilmu Gizi . dari keempat prodi tersebut akan dilakukan pembukaan bertahap. Beliau juga berharap banyak, agar mahasiwa bisa menjadi agen pemberdayaan masyarakat sekitarnya.

Sarjana Pulang Kampung
                Sarjana merupakan cap khusus bagi mereka yang telah menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi, saya hanya membayangkan bila sarjana muda pulang kampung. Fakta yang terjadi saat ini sarjana muda enggan pulang kampung atau kembali ke asal mereka, sarjana kabupaten Bondowso saja sampai saat ini sedikit yang kembali dan mengabdi untuk Bondowoso. Oleh karena itu bagaimana upaya mereka kembali ke Bondowoso dan membangun Bondowoso kedepan.
                Dari sekian teman-teman yang masih semester muda diperguruan tinggi yang tersebar hampir seluruh Indonesia, mereka mempunyai kualitas diri yang cukup mumpuni. Bahkan track record mereka bagus-bagus. Oleh karena itu harapan kami bukan hanya mereka jago di negeri orang atau di tempat orang, tetapi jadilah bagian dari Bondowoso, bangunlah kabupaten ini dengan passsionmu dan semampumu diluar sana. Bentuklah jaringan dan akses untuk kalian bawa kembali ke Bondowoso.
                Penyerahan beasiswa Bondowoso sebenarnya sebagai salah satu dorongan untuk masyarakat Bondowoso, agar masyarakat bisa menajadi sarjana yang handal dibidangnya masing-masing dan demi mencetak masyarkat yang berpendidikan. Oleh karena itu sebgai terima kasih teman-teman harusnya sedikit memikirkan kota Bondowoso untuk lebih maju dari saat ini.sebenarnya kalian adalah muda-mudi terpilih untuk mengemban amanah Bondowoso ke depan.Oleh karena itu, buanglah apatisme terhadap lingkungan anda, Lakukan hal terkecil di lingkungan anda, agar masyarakat yakin bahwa pendidikan itu perlu dan penting.
                Saran  untuk pemerintah kabupaten Bondowoso, jika penerima beasiswa bondowoso untuk didorong terus berpendidikan tinggi, maka perlu ditingkatkan bagaimana penerima tersebut bisa memberikan sesuatu untuk bondowoso, seperti melakukan pemberdayaan keluarga disekitarnya ataupun dilingkungannya masing-masing. Kalau selanjutnya bisa dilanjutkan program beasiswa ini, bisa di tambahkan syarat, setiap penerima beasiswa harus punya pilot project untuk lingkungannya setidaknya tingkat keluarga disekitarnya.Didukung program itu dengan pembiayaan dan pengawasan sampai menghasilkan bentuk atau perubahan dari pilot project tersebut. 




Rabu, 31 Agustus 2016

Kampoeng Batja, Oase Literasi di Tengah Teriknya Kota Karnaval

10:37:00 PM 0
Selamat datang di Jember.

Jember merupakan salah satu kota kecil yang hiruk pikuk. Terkenal akan JFC-nya (Jember Fashion Carnival) yang mendunia, telah menjadikan kota ini berkembang secara drastis. Banyak gedung dan bangunan megah didirikan. Maka jangan heran apabila keringat bercucuran karena matahari yang bersinar sangat terik. Namun, di balik teriknya matahari, terdapat sebuah oase yang menyejukkan jiwa. Oase berupa bacaan yang menyejukkan di tempat yang meneduhkan hati. Tempat apakah itu?
 
Kampoeng Batja (dok. pribadi)



Selamat datang di “Kampoeng Batja”
Adanya kampoeng batja merupakan kabar baik untuk Indonesia.  Di balik mirisnya pergaulan generasi millennium yang jarang meluangkan waktunya untuk membaca buku, ternyata terdapat sebuah inovasi daerah yang menyumbang perbaikan untuk generasi emas Indonesia. Melalui buku, mereka bersama-sama akan menggebrak dunia. 

Kampoeng Batja merupakan istilah unik. Lokasinya memang di sebuah perkampungan, yaitu kampung Kreongan, lebih tepatnya di Jalan Nusa Indah VI-7 Jember. Untuk menuju lokasi, pengunjung harus menyusuri gang sempit dan berkelok. Ditempuh dengan berjalan kaki selama 15 menit, maka akan sampailah di tempat yang dengan bangga kita sebut oase.

Awal mula menyusuri gang menuju oase literasi (dok. pribadi)
Menyusuri jalanan berkelok (dok. pribadi)
Telah sampai di pintu gerbang (dok. pribadi)
Mengisi buku tamu (dok. pribadi)
Kita akan disuguhi dengan tempat yang teduh, pepohonan yang rindang, dan manisnya buku-buku yang tertata rapi di rak buku. Terdengar pula suara riuh rendah anak-anak yang bermain dan tertawa sambil memegang bukunya. Sejuknya suasana Kampoeng Batja, sungguh mampu melepas penat dan menghilangkan segala gundah.
Membaca buku di tempat yang nyaman (dok. pribadi)
Kampoeng batja merupakan taman baca yang dirancang menyerupai kebun yang asri, dengan dilengkapi perpustakaan mini yang kaya akan buku berkualitas dan tepat sasaran. Didirikan di atas lahan seluas 450 meter persegi, tersedia beragam sarana dan prasarana, seperti perpustakaan kecil, koleksi utama, pojok baca, gazebo, pondok, saung, rumah pohon, dsb. Juga terdapat wisma tamu berupa pondok kecil yang akan mengingatkan kita pada suasana desa.
Salah satu sudut sebagai tempat koleksi (dok. pribadi)

Sejuknya kampoeng batja, tak lepas dari adanya pepohonan dan tanaman yang menyejukkan mata. Terdapat ragam jenis pepohonan, antara lain manga, nangka, durian, jati emas, kesemek, mundu, tin, kayu manis, kemundung, aren, sawo kecik, jeruk bali, dan kersen. Tidak hanya itu, di salah satu pondok juga terdapat koleksi gerabah berbagai bentuk dan ukuran. Gerabah tersebut merupakan buah tangan dari pengunjung serta koleksi pemiliknya. Hmm, siapakah pemiliknya?

Pondok gerabah (dok. pribadi)
Kung Iman, Pemiliknya
Nama aslinya adalah Iman Suligi. Kung Iman, begitulah kami terbiasa memanggilnya. Sapaan hangat untuk seorang kakek tua dengan tubuh segar bugar. Keriput di wajahnya berbanding terbalik dengan lincahnya ia berbicara, berpendapat, dan bercerita. Senyuman dan tawa yang menghiasi wajahnya, seakan melupakan usianya yang telah renta.

Kung Iman yang ramah (dok. pribadi)
Kung Iman adalah seorang pensiunan guru seni rupa di SMK. Ia mendirikan Kampoeng Batja bersama istri tercintanya, Gigih Rachmawati. Kampoeng Batja merupakan mimpinya sejak kecil. Ia cicil sesanggupnya, semampunya, perlahan tapi pasti.

Sejak kecil, Kung Iman sangat dekat dengan dunia literasi. Ayahnya yang sering membawa koran dan majalah selepas pulang kerja, membuat Iman kecil tertarik dan menyempatkannya membaca. Melahapnya setiap hari sehingga tumbuh kebiasaan membaca.

Kesempatan lain datang ketika ia duduk di bangku sekolah dan perkuliahan. Ia mendapat kesempatan untuk menjadi pustakawan, yaitu mengelola perpustakaan. Ia mencintai dengan tulus setiap inci lembar buku yang ia pegang setiap hari.

Ngobrol santai dengan Kung Iman (dok. pribadi)
Keseriusannya semakin membumbung tinggi tatkala ia telah purna dari tugasnya. Ia mempunyai banyak waktu untuk mewujudkan cita-citanya, yaitu mendirikan Kampoeng Batja. Dengan uang pensiunannya, dia mencicil sejengkal demi sejengkal setiap ruangan yang ia desain semenarik mungkin.

Pada awalnya, Kung Iman menggali dana secara mandiri, dengan penghasilan uang pensiunannya sebagai guru. Namun beberapa lama kemudian, para simpatisan dan pegiat literasi berdatangan untuk menyumbang buku dan materi lainnya guna memperkaya koleksi Kampoeng Batja. Relawan juga datang untuk menyumbangkan jasa dan ide dalam rangka mengembangkan Kampoeng Batja.

Wisata Literasi
Kampoeng Batja merupakan wisata literasi yang sering didatangi pengunjung dari ragam usia. Sering sekali anak-anak PAUD dan TK berkunjung dan berwisata ke Kampoeng Batja. Selain mendapat kenyamanan dan suasana yang berbeda, yaitu khas desa, anak-anak juga akan dijejali dengan pemandangan buku-buku manis yang wajib untuk disentuh, dibuka, dibaca, lalu diceritakan kepada teman-temannya.

Susunan buku-buku manis di rak (dok. pribadi)
Para remaja, mulai dari tingkat SMP, SMA dan Universitas, seringkali datang ke Kampoeng Batja untuk diskusi, membaca buku, pinjam buku, bahkan untuk sekedar melepas penat dari hiruk pikuk kesibukan di kota. Tak jarang para orang tua datang untuk mengajak anaknya lebih gemar membaca buku dan mencintai buku dengan cara datang ke Kampoeng Batja yang telah berhasil menyulap perpustakaan menjadi taman baca yang menyenangkan.

Gol A Gong (ketua forum TBM), Mardi Luhung (penyair dari Gresik), Katrine May Hansen (penyair dari Denmark), dan masih banyak lainnya, seringkali datang ke Kampoeng Batja. Mereka datang untuk berbagi inspirasi dan motivasi kepada para pegiat literasi di Jember. Maka dari itu, Kampoeng Batja jarang sekali sepi pengunjung, setiap hari selalu ada sapaan hangat yang terdengar dari serambi kebun mereka.

Wakaf Buku dan Sudut Baca
Menularkan virus membaca tak cukup dengan membuka taman baca lalu menunggu para pengunjung datang. Melainkan perlu adanya akses dan mengetuk pintu hati masyarakat untuk tergerak turun langsung mengentaskan pendidikan bersama. Salah satu caranya adalah dengan mengajak masyarakat untuk meawakafkan buku mereka. Tentunya buku terbaik dan buku berkualitas, karena ilmunya akan bermanfaat sepanjang masa.

Virus membaca itupun, juga tak cukup apabila berdiam diri di tempat. Perlu didirikan perwujudan Kampoeng Batja kecil di beragam tempat, yang kini telah ada dan diberi nama Sudut Baca. Pada sudut baca, terdapat rak buku, rak buku gantung, karpet, backdrop dan sejumlah buku untuk menjadi bagian dari ruangan yang bermanfaat.
Gerakan Satu Sudut Baca Tiap Bulan 
Sumber : Kung Iman
Beragam Penghargaan Untuk Kampoeng Batja
Keseriusan Kampoeng Batja dalam mengelola buku dan perpustakaan, menjadikannya untuk mendapatkan penghargaan dari Bupati Jember berupa Anugerah Jember Bangkit saat memperingati Hari Pendidikan Nasional beberapa waktu yang lalu. 

Selain itu, 2 tahun yang lalu Kampoeng Batja juga mendapatkan penghargaan dari M. Nuh selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan berupa Anugerah Taman Baca Masyarakat Kreatif dan Rekreatif tingkat Nasional pada Hari Aksara.  Pada tahun yang sama, ia juga menerima Anugerah Aksara pada puncak peringatan ke-49 Hari Aksara Internasional di Kendar.

Sekilas penghargaan untuk Kung Iman (dok. pribadi)
Tentunya masih banyak penghargaan-penghargaan lain yang diberikan oleh para pegiat literasi terhadap kabar baik hadirnya Kampoeng Batja. Mereka sangat antusias dengan adanya oase literasi di tengah teriknya teknologi digital yang mulai mengikis otak dan mental para generasi muda.

Selalu Mengudara dan Menyapa di Dunia Maya
Seiring berkembangnya teknologi digital yang serba berada di genggaman, tentunya menjadi salah satu akses untuk menyapa para pegiat literasi di dunia maya. Tidak hanya menyapa para pegiat literasi saja, juga tentunya menyapa anak-anak dan remaja untuk menggelorakan semangat membaca di waktu luang. 

Keseriusannya menyapa di dunia maya, terbukti dengan adanya 7 grup facebook yang ia kelola, tentunya berkaitan dengan literasi, antara lain Kampoeng Batja on Air, Taman Putra, Poetry Postcard, Museum Literasi, Berbagi Dongeng, Ketika Anak Bertanya, dan It Takes a Village to Raise a Child.
Selain itu, Kampoeng Batja selalu mengudara untuk menggemakan dan menularkan giat membaca melalui radio Pro-1 RRI Jember. Mereka menyapa melalui suaranya setiap Jumat pukul 10.00-11.00. Para pendengar radio juga dapat berinteraksi dengan Kung Iman melalui radio.

Mari Gerilya Membaca
Milan Kundera, seorang novelis asal Ceko mengatakan bahwa “Jika ingin menghancurkan sebuah bangsa dan peradaban, hancurkan buku-bukunya, maka pastilah bangsa itu akan mati”. Pepatah tersebut bermakna mendalam untuk Indonesia, khususnya generasi Indonesia, bahwa kita harus rajin membaca serta mencintai buku-buku kita untuk turut serta membawa Indonesia dalam masa kejayaan.

Mari kita bersama-sama untuk tetap menjaga buku kita. Sediakan tempat untuk koleksi buku di sudut rumah kita. Ajak keluarga, sanak saudara dan kerabat untuk meluangkan waktunya membaca buku. Walaupun hanya satu lembar, niscaya faedahnya seluas samudra.
Bersama orang hebat (dok. pribadi)

Artikel ini diikutsertakan pada Kompetisi Menulis Blog Inovasi Daerahku - https://www.goodnewsfromindonesia.id/competition/inovasidaerahku

Jumat, 19 Agustus 2016

MENGISI KEMERDEKAAN NKRI YANG KE-71

7:10:00 AM 0
 Selamat pagi para Jamaah bloger, hari ini saya dan beberapa sahabat koerawa sekaligus swayanakers, mau melakukan perjalanan ke Kawah Wurung, tujuan kita kesana apa dan seperti apa ceritanya mari kita simak bersama-sama kisahnya.

MENGISI KEMERDEKAAN NKRI YANG KE-71
Setiap 17 Agustus Indonesia merayakan kemerdekaanya.  17 Agustus 1945, Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya yang dibacakan oleh Ir.soekarno dan didampingi  Mohammad Hatta, setalah itu mereka diangkat menjadi presiden dan wakil presiden pertama. Indonesia merdeka dengan mandiri, bukan merdeka karena di beri seperti bangsa lain. Sebenarnya kemerdekaan Indonesia pada tanggal itu desakan dari golongan muda kepada golongan tua. Para pahlawan melakukan perlawanan saat itu angkat senjata dan menaruhkan jiwa raganya untuk NKRI, setalah kita menang  dari kolonialisme, justru diantara para pahlawan ada yang tidak merasakan kemenangan itu karena mereka gugur  terlebih dahulu. Untuk mengenang sejarah saya juga lampirankan teks foto teks proklamasi dibawah ini.

                Hari ini 17 Agustus 2016 Indonesia merayakan kemerdekaannya yang ke 71th. Pada hari ini banyak terulang sejarah  kemerdekaan yang kita rasakan saat ini, proklamasi yang dibacakan oleh ir. Sokarno. sejarah terbebasnya kita dari jajahan  kolonialisme, mengibarkan bendera merah putih tanpa tumpah darah. Dan kita mengisi  kemerdakaan saat ini dengan berbeda. Kita sebagai warga negara Indonesia juga ingin merayakan kemerdekaan Indonesia pada tahun ini. berbeda pada tahun sebelumnya kita merayakan  kemerdekaan Indonesia yang Ke 70th  di Kawah Ilalang bersama teman-teman komunitas RMB (Relawa Muda Bondowoso) beserta beberapa teaman saya dari swayanakers.  Perjalanan yang cukup jauh menuju puncak gunung di sekitar kawah ilalang tersebut. tetapi berbeda dengan kmerdekaan yang ke 71 ini kita melaksanakan upacara bendera di kawah Wurung yakni kawah yang lagi ngehits di Kabupaten Bondowoso.
Perjalanan ke Kawah wurung


Seperti tahun sebelumnyakita rencana mau berangkat ke kawah wurung sore, sehari sebelum perayaan kemerdekaan. Rencana awal seperti itu, karena saya sudah mendapat informasi dari Kadispar Bondowoso untuk mengikuti upacara bendera disana dan memiliki rencana nge-camp disana, pagi harinya sebelum berangkat itu saya masih disibukkan dengan beberapa hal dan akhirnya saya dan teman-temana berangkat sore hari ternyata sore harinya masih belum jadi berangkat karean kendala dari teman yang hanya Tanya mulu hehehe ya sabarlah. Akhirnya kita berangkat ke kawah wurung sekitar jam 20:00 setelah itu mampir ke ruamah saya, dan sesampainya dirumah, orang rumah pada tidak ada, kita ngopi sebentar dirumah dan akhirnya kita berangkat ke posko KKN teman kita dan kita sudah mulai capaek, akhirnya kita istirahat malam ini diposko KKN teman kita, Yah ndak jadi dah nge-camp padahal kita pengen liat bintang malam kemerdekaan di kaeah wurung. Dan akghirnya kita berangkat pagi ke kawah wurung dari posko teman kita, dengan perut yang masih kosong kita sambil melihat kanan kiri kita mungkin ada warung makan, mkita menuju warung kmakan yang katnya enak dan murah sesampainya di warung tersebut ternyata warungnya tutup, kita lanjutkan bergegas ke kawah wurung, rencana tak ajak makan dirumah ibu disekitar kawah wurung karena ibu tidak ada, kita nambah tancap gas ke kawah wurung, sesampainya di pos tiket kita ditanyakan mau kemana kita bilang kalau undangan dari dispar, kita masuk dengan perut kosong berharap  ada konsumsi setelah upacara,  ternyata tidak ada konsumsi, kita belum terdata undangan.





Tetapi dengan perut kosong kita tetap khidmat merenungi kemerdekaan bersama beberapa orang yang tidak terdata sebagai undangan, karena kita meraykan kemerdekaan ini pertama kali di sebuah kawah yang tidak jadi itu sepertinya banyak hal yang misskom dari pengibaran bendera raksasa dan tekniks lainnya, tidak apalah yang penting kita sudah merasakan ensensi dari kemerdekaan.



Setelah itu kita memutuskan untuk lanjutkan perjalanan ke Guest House yang suasananya seperti di eropa. Sesampainya disana kita langsung menuju rumah salahseorang saudara teman kita Alhamdulillah disana kita bisa merasakan merdeka dari perut yang lapar. Etelah itu kita pergi ke guest house, sesampainya disana kita bisa merasakan suasana seperti di Eropa. Dan mengingatkan kita pada noni-noni Belanda.



Sekitar jam 13 kita bergegas untuk melanjutkan pulang ke Jember, karena badan seperti kuarang vit, kita istirahat sekitar 2 jam dimasjid kecamatan sempol dan sekalian kita sholat ashar disana, sekitar jam 5 kita langsung pulang nah, dengan perjalanan yang melalahkan tadi kita masih istirahat lagi ke Desa Kerang, silaturahmi klesana itung_itung sekalian ngopi  gratis dirumah pak kades. Setelah itu kita lanjutkan pulang dan  sampai dirumah kita merdeka dari makan mi instan, karena seharian penuh kita hanya makan mi indstan, akhirnya sesampainya dirunah kita makan nasi Merah putih (nasi jagung) semuanya sudah kenyang dan capek sudah terasa kahirnya kita beristirahat ria.

Selasa, 12 Juli 2016

LAMUNAN

10:23:00 AM 0
LAMUNAN
                                                                                                [puisi]
Pagi demi pagi Ku jalani
Hari demi hari kulalui
Hanya lamunan yang menemani
Hanya sendiri menjalani hidup
Dinginnyanya malam selalu menyiksa
Tiupan angin yang selalu menyakitkan
Termenung dalam lamunan
Ku pandang sesaat rembulan
Hanya separuh yang dia tampakkan
Yang setia menemani


                                                                                                              Bondowoso, 25 Agustus 2011

Minggu, 10 Juli 2016

KEINDAHAN ;)

9:37:00 PM 0
KEINDAHAN
[PUISI]
Hidup Ini takkan Selurus garis Vertikal
Hidup ini tak sebening Mutiara
Hidup Ini Takkan seindah langit
Keindahan takkan selalu bersama
                Ada kala Keindahan itu datang
                Ada kala Keindahan itu pergi
                Bersyukurlah kala keindahan datang
                Bersabarlah kala keindahan itu pergi
Karena keindahan takkan selalu bersama
                Kau akan terseyum kala keindahan itu datang
                Kegelisahan akan menyertaimu kala keindahan itu tak lagi bersama
Tetaplah bersyukur walau keindahan tak selalu bersama.


                                                                                                                Bondowoso, 13 April 2011

Minggu, 17 April 2016

Mahasiswa Penyayang Kanak-Kanak ( Swayanaka ). Masihkah mahasiswa sayang anak?

4:38:00 PM 1

                Pada tanggal 26 Mei 2013, saya merasa beruntung banget. Karena apa?  Karena saya dipertemukan dengan orang-orang Hebat yang belum pernah saya kenal. Awalnya sih saya bertemu dengan dosen saya yang katanya kakak angkatan saya KILER BANGET, tetapi meskipun kiler banget saya belum percaya kalau belum bertemu langsung dengan beliaunya. Nah pada hari sebelum tanggal diatas saya dipertemukan dengan beliau oleh  kakak angkatan saya mas fauzan ’09 mas Hendra’10 mba’ solik ’11 dan kakak-kakak yang lain (Mohon Maaf perwakilan angkatan Saja hehehe ). Yang terjadi apa coba, saya kaget bukan kepalang ternayata saya pernah bertemu dengan Beliaunya di kantor Prodi kami ( Sosiologi ), sewaktu saya maba dan mau berkonsultasi ke dosen pembimbing akademik, saya pun duduk di kursi tunggu. Karena kursi tunggu dosen dan mahasiswa sama (tidak ada perbedaan kelas lah, hehehe padahal ruangannya Kecil) dan saya pernah berbincang dengan beliaunya, kalau tidak salah percakapannya begini :
BD ; ngenteni opo le ? ( red; nunggu apa nak)
Saya; Nunggu bapak …… (nama disamarkan Kisableng). Bapak  mau kesiapa?
BD : mau  kesiapa? Kamu gak kenal saya? (Nada agak menakutkan hehehehe)
Saya : duhhhh salah Tanya kayaknya ni (dalam Hati ).  Maaf pak belum pernah bertemu bapak ? (dengan nada gemetar dan merasa takut banget, namanya juga mahasiswa baru, dari  Desa pula hehehe).
BD : Tanya sama kakak angkatanmu.
Saya : Baik pak (dengan Wajah menunduk , perasaan campur aduk, keringat dingin dan merasa salah besar duduk, menunggu DPA disana).
Saya mengahadap DPA dan Percakapan sayapun berlalu dengan beliaunya.

                Kembali ke pembahasan yang atas setelah saya bertemu dengan beliaunya karena kami di kumpulkan bukan untuk membahas mata kuliah ataupun kuliah, ternyata saya dan kakak angkatan saya dipertemukan dengan teman-teman dari fakultas Kedokteran UJ, yang saya ingat  waktu itu Mas Imov, Mas Arif, dan Mba’ Roat. Kita dipertemukan untuk mendengarkan paparan atau perkenalkan dengan Oragnisasi sosial yang fokus pada tumbuh kembang dan kesejahteraan anak yaitu SWAYANAKA ( Mahaiswa  Penyayang kanak-kanak). Nah waktu itu Juga kita juga bertemu dengan teman_teman mahsiswa Dari Malang (Swayanaka regional Malang ) hari itu kalau tidak salah Mas Taslim dan Mba’ Erwin dan kawan_kawan swayanakers yang baru dari Bencana Merapi Jogja dan Hadir juga teman dari dosen saya itu, Bunda Tjut, Bunda Yessy  beserta rombongan saya tidak ingat, karena saya hanya mengikuti pemaparannya setengah hari.
credit Photo by ; Bunda Tjut

Angkatan Pertama  Swayanakers Jember 


                Setelah diskusi panjang lebar tenatang organisasi sosial tersebut, akhirnya di sepakati akan dibentuk swayanaka Regional Jember. Nah pada waktu itu langsung terpilih ketua dan wakil Ketua, skretaris dan beberapa Divisi yang Pertama Swayanaka regional Jember , yakni ketua mba’ Solik dan wakil ketua Mba’ roat serta skretaris Ma fauzan,  dengan Pembina Pertama Bapak Maulana. dari pembentukan tersebut selang beberapa hari kita di tunjuk untuk peresmian dan launching desa Binaan pertama.  Peresmian di tandai dengan penanda tanganan Piagam Peresmian yang di tanda tangani oleh Pembina swayanaka regional Jember dan SekJen (Skretaris Ijen hehe) Swayanaka Indonesia (Pusat) waktu itu Masih Bapak Haryo dan terakhir ditandai dengan pelepasan balon oleh Kita bersama di desa Binaan Pertama.

dari kiri mas ... mba' Roat, mba' Mustika, mba' Solik, mba' (lupa namanya) dan Mas Fauzan "The Lucky". 

Akan saya lanjut pembahasan kegiatan swayanaka Indonesia regional Jember di Post saya selanjutnya ya..

Ditunggu yaa banyak cerita tentang saya dan Swayanaka lohh.
Oiya Lupa Swayanaka Indonesia akan berulang Tahun yang Ke #38 nih…

Selamat Ulang Tahun Swayanaka Indonesia semoga Tetap istiqomah Menjadi Pelopor Kesejahteraan anak Indonesia.

#swayanakaindonesia.

#UltahSwayanaka38. 

Rabu, 06 April 2016

Tentang Sahabat dan Teman

11:08:00 PM 1

Sahabat apakah engkau baik-baik saja disana?, semoga kau sehat selalu disana. Sekarang aku akan menceritakan padamu sebuah kejadian yang pernah menjadi kisah klasik tentang kita. Engkau akan kusebut sahabat di dalam lembaran kehidupanku, entah kau anggap aku apa dalam lembaran hidupmu, bukan berbicara tentang lembaran yang kita tulis bersama untuk menjadi sebuah memori kelak, tetapi aku akn bercerita kepada Tuhanku dan Alam semesta, bahawa aku pernah bertemu dengan sahabat yang belum tentu di pertemukan kembali.
Taken By ; dhanasatria


Aku akan berbincang dengan tuhanku tantangmu sahabat dan tentangmu teman  “ Tuhan, apa yang engkau akan  tunjukkan tentang orang yang datang dengan membawa jiwa, raga bahkan hartanya untukku ini, aku tak secerdas kekasihmu yang tau segalanya tentangmu dan apa yang akan terjadi di kemudian hari. Tuhan aku juga tidak tahu apa yang engkau rencanakan untukku, kenapa engkau datangkan mereka yang hanya datang untuk bertemu sepintas denganku, aku kadang hanya mempunyai fakir piker tentang mereka, jika engaku memberikan kefakiran pada pikerku ini tolong tunjukkan tuhan siapa Sahabat, siapa teman. Tuhan aku takut ancamanmu kelak dan akupun takut pada nerakamu apabila aku fakir Piker, apabila aku selalu fakir piker tentang sahabat atau teman, karena aku bukan kekasihmu yang sudah di jamin surge seperti dia dan sahabanya. Tuhan aku tak ingin berhenti berbincang dengamu, aku akan menyampaikan keluh kesah sahabat dan temanku malam ini, bolehkah tuhanku? Kalau boleh aku senang dan terima kasih. Tetapi tuhan aku akan bercerita setelah aku menberitahu tentang sahabat dan temanku di semesta ini.”

Sahabatku banyak dan temanku juga banyak, kayaknya! Semoga mereka juga anggap aku sahabat ataupun Teman. Mereka bermacam-macam orangnya, karakternya berbeda-beda, sikapnya berbeda. Entahlah siapa, kapan mereka mengenal aku dan akupun sudah lupa kyaknya kenal pertama dengan mereka, ah sudahlah lupakan tentang kapan kita kenal dan  di pertemukan dan dalam momen apa kita bertemu. Mereka sebenarnya hadir dalam kehidupanku membawa cat warna kehidupan yang terus mewarnai hidupku sampai saat ini, ada yangmembawa warna kuning, hijau, biru bahkan merah muda. Cat warna itu ternyata menjadi sesuatu yang indah pada kehidupanku, mereka melengkapi warna sebelumnya, entahlah warna itu indah atau tidak bagi orang lain bahkan umat di belahan arasy ini. Sekali lagi aku hanya ingin berbicara tentang sahabat dan teman.

Sahabat berjalan terus menemani setiap langkah yang kita rencanakan, saling dukung dan tolong menolong dalam kebaikan, bahkan sampai berbicarapun tak terkontrol dengan mereka. Mereka sebenarnya sudah biasa dengan celotehan yang penting dan celotehan yang cukup tidak penting tentang apapun itu. Mereka selalu memberi perhatian pada kita, meskipun perhatian itu berupa ancaman, sorakan, gojlokan dan bullyan. Ya bagaimanpun juga sahabat merupakan patner perang di dunia ini mengubah atau berubah untuk memberikan manfaat. Sahabat memberikan pengetahuan tentang kejujuran, kemunafikan yang dibungkus kemunafikan.

Salam Kepada SAHABAT dan salam Kepada Teman.