Minggu, 17 April 2016

Mahasiswa Penyayang Kanak-Kanak ( Swayanaka ). Masihkah mahasiswa sayang anak?

4:38:00 PM 1

                Pada tanggal 26 Mei 2013, saya merasa beruntung banget. Karena apa?  Karena saya dipertemukan dengan orang-orang Hebat yang belum pernah saya kenal. Awalnya sih saya bertemu dengan dosen saya yang katanya kakak angkatan saya KILER BANGET, tetapi meskipun kiler banget saya belum percaya kalau belum bertemu langsung dengan beliaunya. Nah pada hari sebelum tanggal diatas saya dipertemukan dengan beliau oleh  kakak angkatan saya mas fauzan ’09 mas Hendra’10 mba’ solik ’11 dan kakak-kakak yang lain (Mohon Maaf perwakilan angkatan Saja hehehe ). Yang terjadi apa coba, saya kaget bukan kepalang ternayata saya pernah bertemu dengan Beliaunya di kantor Prodi kami ( Sosiologi ), sewaktu saya maba dan mau berkonsultasi ke dosen pembimbing akademik, saya pun duduk di kursi tunggu. Karena kursi tunggu dosen dan mahasiswa sama (tidak ada perbedaan kelas lah, hehehe padahal ruangannya Kecil) dan saya pernah berbincang dengan beliaunya, kalau tidak salah percakapannya begini :
BD ; ngenteni opo le ? ( red; nunggu apa nak)
Saya; Nunggu bapak …… (nama disamarkan Kisableng). Bapak  mau kesiapa?
BD : mau  kesiapa? Kamu gak kenal saya? (Nada agak menakutkan hehehehe)
Saya : duhhhh salah Tanya kayaknya ni (dalam Hati ).  Maaf pak belum pernah bertemu bapak ? (dengan nada gemetar dan merasa takut banget, namanya juga mahasiswa baru, dari  Desa pula hehehe).
BD : Tanya sama kakak angkatanmu.
Saya : Baik pak (dengan Wajah menunduk , perasaan campur aduk, keringat dingin dan merasa salah besar duduk, menunggu DPA disana).
Saya mengahadap DPA dan Percakapan sayapun berlalu dengan beliaunya.

                Kembali ke pembahasan yang atas setelah saya bertemu dengan beliaunya karena kami di kumpulkan bukan untuk membahas mata kuliah ataupun kuliah, ternyata saya dan kakak angkatan saya dipertemukan dengan teman-teman dari fakultas Kedokteran UJ, yang saya ingat  waktu itu Mas Imov, Mas Arif, dan Mba’ Roat. Kita dipertemukan untuk mendengarkan paparan atau perkenalkan dengan Oragnisasi sosial yang fokus pada tumbuh kembang dan kesejahteraan anak yaitu SWAYANAKA ( Mahaiswa  Penyayang kanak-kanak). Nah waktu itu Juga kita juga bertemu dengan teman_teman mahsiswa Dari Malang (Swayanaka regional Malang ) hari itu kalau tidak salah Mas Taslim dan Mba’ Erwin dan kawan_kawan swayanakers yang baru dari Bencana Merapi Jogja dan Hadir juga teman dari dosen saya itu, Bunda Tjut, Bunda Yessy  beserta rombongan saya tidak ingat, karena saya hanya mengikuti pemaparannya setengah hari.
credit Photo by ; Bunda Tjut

Angkatan Pertama  Swayanakers Jember 


                Setelah diskusi panjang lebar tenatang organisasi sosial tersebut, akhirnya di sepakati akan dibentuk swayanaka Regional Jember. Nah pada waktu itu langsung terpilih ketua dan wakil Ketua, skretaris dan beberapa Divisi yang Pertama Swayanaka regional Jember , yakni ketua mba’ Solik dan wakil ketua Mba’ roat serta skretaris Ma fauzan,  dengan Pembina Pertama Bapak Maulana. dari pembentukan tersebut selang beberapa hari kita di tunjuk untuk peresmian dan launching desa Binaan pertama.  Peresmian di tandai dengan penanda tanganan Piagam Peresmian yang di tanda tangani oleh Pembina swayanaka regional Jember dan SekJen (Skretaris Ijen hehe) Swayanaka Indonesia (Pusat) waktu itu Masih Bapak Haryo dan terakhir ditandai dengan pelepasan balon oleh Kita bersama di desa Binaan Pertama.

dari kiri mas ... mba' Roat, mba' Mustika, mba' Solik, mba' (lupa namanya) dan Mas Fauzan "The Lucky". 

Akan saya lanjut pembahasan kegiatan swayanaka Indonesia regional Jember di Post saya selanjutnya ya..

Ditunggu yaa banyak cerita tentang saya dan Swayanaka lohh.
Oiya Lupa Swayanaka Indonesia akan berulang Tahun yang Ke #38 nih…

Selamat Ulang Tahun Swayanaka Indonesia semoga Tetap istiqomah Menjadi Pelopor Kesejahteraan anak Indonesia.

#swayanakaindonesia.

#UltahSwayanaka38. 

Rabu, 06 April 2016

Tentang Sahabat dan Teman

11:08:00 PM 1

Sahabat apakah engkau baik-baik saja disana?, semoga kau sehat selalu disana. Sekarang aku akan menceritakan padamu sebuah kejadian yang pernah menjadi kisah klasik tentang kita. Engkau akan kusebut sahabat di dalam lembaran kehidupanku, entah kau anggap aku apa dalam lembaran hidupmu, bukan berbicara tentang lembaran yang kita tulis bersama untuk menjadi sebuah memori kelak, tetapi aku akn bercerita kepada Tuhanku dan Alam semesta, bahawa aku pernah bertemu dengan sahabat yang belum tentu di pertemukan kembali.
Taken By ; dhanasatria


Aku akan berbincang dengan tuhanku tantangmu sahabat dan tentangmu teman  “ Tuhan, apa yang engkau akan  tunjukkan tentang orang yang datang dengan membawa jiwa, raga bahkan hartanya untukku ini, aku tak secerdas kekasihmu yang tau segalanya tentangmu dan apa yang akan terjadi di kemudian hari. Tuhan aku juga tidak tahu apa yang engkau rencanakan untukku, kenapa engkau datangkan mereka yang hanya datang untuk bertemu sepintas denganku, aku kadang hanya mempunyai fakir piker tentang mereka, jika engaku memberikan kefakiran pada pikerku ini tolong tunjukkan tuhan siapa Sahabat, siapa teman. Tuhan aku takut ancamanmu kelak dan akupun takut pada nerakamu apabila aku fakir Piker, apabila aku selalu fakir piker tentang sahabat atau teman, karena aku bukan kekasihmu yang sudah di jamin surge seperti dia dan sahabanya. Tuhan aku tak ingin berhenti berbincang dengamu, aku akan menyampaikan keluh kesah sahabat dan temanku malam ini, bolehkah tuhanku? Kalau boleh aku senang dan terima kasih. Tetapi tuhan aku akan bercerita setelah aku menberitahu tentang sahabat dan temanku di semesta ini.”

Sahabatku banyak dan temanku juga banyak, kayaknya! Semoga mereka juga anggap aku sahabat ataupun Teman. Mereka bermacam-macam orangnya, karakternya berbeda-beda, sikapnya berbeda. Entahlah siapa, kapan mereka mengenal aku dan akupun sudah lupa kyaknya kenal pertama dengan mereka, ah sudahlah lupakan tentang kapan kita kenal dan  di pertemukan dan dalam momen apa kita bertemu. Mereka sebenarnya hadir dalam kehidupanku membawa cat warna kehidupan yang terus mewarnai hidupku sampai saat ini, ada yangmembawa warna kuning, hijau, biru bahkan merah muda. Cat warna itu ternyata menjadi sesuatu yang indah pada kehidupanku, mereka melengkapi warna sebelumnya, entahlah warna itu indah atau tidak bagi orang lain bahkan umat di belahan arasy ini. Sekali lagi aku hanya ingin berbicara tentang sahabat dan teman.

Sahabat berjalan terus menemani setiap langkah yang kita rencanakan, saling dukung dan tolong menolong dalam kebaikan, bahkan sampai berbicarapun tak terkontrol dengan mereka. Mereka sebenarnya sudah biasa dengan celotehan yang penting dan celotehan yang cukup tidak penting tentang apapun itu. Mereka selalu memberi perhatian pada kita, meskipun perhatian itu berupa ancaman, sorakan, gojlokan dan bullyan. Ya bagaimanpun juga sahabat merupakan patner perang di dunia ini mengubah atau berubah untuk memberikan manfaat. Sahabat memberikan pengetahuan tentang kejujuran, kemunafikan yang dibungkus kemunafikan.

Salam Kepada SAHABAT dan salam Kepada Teman.