Senin, 27 November 2023

BRI Pahlawan UMKM Indonesia, UMKM Tumbuh agar Masyarakat Berdaya

11:49:00 AM 0

ILUSTRASI: Pelaku Usaha Mikro dan UMKM yang Dapat KUR di Kampung Nelayan Puger Jember

Indonesia menjadi salahsatu negara yang terdampak covid yang sangat luar biasa melemahkan perekonomian. dua tahun silam wabah covid yang sangat mematikan perekonomian, terutama yang terdampak adalah pelaku usaha besar bahkan usaha kecil menegah atau ultra mikro dan menengah juga terdampak sangat dahsyat. sangatlah banyak pengusaha yang bangkrut usahannya hanya dalam waktu sesingkat itu. Masa pandemi berangsur pulih, muncullah usahawan-usahawan baru, start up baru untuk membangkitkan perekonomian Indonesia. Munculnya UMKM dan usahawan baru ini menjadikan gairah perekonomian mulai pulih, begitupun dengan dukungan pemerintah melalui dunia permodalan dan perbankan milik BUMN dengan dana permodalan mulai dikucurkan, bukti keseriusan pemerintah mendukung ultra mikro dan  UMKM untuk naik level. salah satunya perbankan yang melakukan pemberdayaan Ultra mikro dan UMKM yakni Bank Rakyat Indonesia, dengan adanya pemberdayaan modal dan dukungan untuk penguatan usaha UMKM. Hadirnya BRI menjadi Pahlawan UMKM, hingga UMKM berkembang dan naik kelas dari sebelumnya, upaya pemberdayaan UMKM berkembang dan maju merupakan bukti keseriusan BRI untuk Indonesia yang lebih baik di masa akan datang.

Usaha Tumbuh dan Naik level Bersama Bank Rakyat Indonesia

Sejak hadirnya BRI 128 Tahun lalu telah banyak transformasi yang dilakukan mengikuti arah zaman dan kebutuhan rakyat Indonesia. Di ulang tahun yang ke 128 ini, BRI telah mencatat 34 Juta UMKM telah dilayani. Untuk tumbuhnya ekonomi yang lebih positif BRI menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai upaya mendorong roda Perekonomian Kelas Bawah untuk naik level, serta sebagai upaya penyediaan lapangan pekerjaan  bagi masyarakat. KUR diberikan kepada mereka yang membutuhkan modal usaha untuk melanjutkan usaha yang sebelumnya bakrut dan atau bagi mereka yang baru memulai usaha, utamanya usaha ultra mikro dan UMKM. Dengan dukungan 7.980 outlite jaringan kantor seluruh indoenesia, sangat memudahkan para nasabah dalam melakukan transaksi KUR dan Transaksi lainnya. Adanya KUR yang telah banyak dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, dengan usaha tumbuh dan  usaha kelas bawah naik level, menjadikan BRI Pahlawan UMKM yang tentunya banyak membantu perekonomian mereka.

FOTO: Salahsatu UMKM Perbaikan Jaring nelayan yang mendapatkan pinjaman KUR 

salahsatu yang merasakan manfaat adanya KUR yakni masyarakat nelayan di Getem, Puger, Jember. Jasa usaha dilakukan adalah perbaikan jaringan ikan dan jual beli rakitan jaring baru yang dilakukan oleh ibu Kiki. “Kebutuhan untuk perbaikan ini membutuhkan beberapa alat, bahan jaring agar lebih cepat dan lebih nyaman ke nelayan yang melakukan perbaikan dan pesanan jaring ikan ke saya. Dengan adanya modal KUR BRI ini, saya merasa terbantu dalam mendapatkan modal, dengan bunga rendah dan Persyaratan yang mudah bagi usaha seperti saya” Akunya. 

Digitalisasi BRI Bentuk Transaksi yang lebih Mudah dan Efisien

Di era teknologi yang semakin tanpa batas ruang dan waktu, tentu banyak yang harus dilakukan dunia perbankan seperti BRI, dengan di dorong transaksi dan pelayanan berbasis digital. Menurut portal Kontan, 229 Outlite kantor pelayanan telah di tutup, bukan karena kerugian ataupun mengurangi pelayanan, akan tetapi karena akibat adanya digitalisasi BRI dan berahlinya pola perilaku masyarakat menuju digital, akibatnya keberadaaan dan fungsi outline kantor pelayanan konvensional akan terus berkurang. PT Bank Rakyat Indonesia sebenarnya telah banyak melakukan inovasi digital dengan terus meningkatkan kantor layanan berbasis digital, untuk meningkatkan layanan nasabah lebih nyaman bertransaksi dimanapun dan kapanpun. Melalui e-hannel, self service dan penyediaan platform digital lainnya.

BRI terus mendorong setiap nasabah migrasi dari kantor cabang maupun unit ke platrom elektronic channel ATM, Digital Customer Service, BRImo serta agen Brilink. Dengan layanan lebih banyak digital, dimaksudkan kantor cabang lebih fokus pada pejualan dan layanan nasabah yang bersifat komplek. Digitalisasi BRI ini, juga telah di barengi dengan peluncuran platform digital untuk UMKM yakni Busines to Customer, yang menghubungkan pelaku UMKM dengan para pembeli dalam aplikasi jual beli komoditas. 

Gerobak UMKM Minuman Kekinian yang ditempeli stiker BRImo KC Bondowoso 

Selain itu UMKM telah banyak dilakukan digitalisasi dengan hadirnya BRImo di setiap outlite UMKM yang bisa digunakan pembayaran, penjualan dan layanan lainnya secara self service yang bisa dilakukan oleh UMKM, ada nilai lebih dengan pemabyaran Qris yang langsung bisa diakses melalui BRImo oleh pelaku UMKM dalam pembayaran, serta bisa traksaksi lainnya untuk mendapatkan penghasilan lainnya, dari penjualan selain komoditas yang UMKM jual.

Inovasi BRI untuk Indonesia, Juga dilakukan digitalisasi yang berupa BRIlink dinilai menjadik kemudahan bagi nasabah dan agen untuk bertransaksi yang dilakukan dimanpun dan kapanpun, seperti yang penulis perhatikan dan tanyakan ke salasatu agen BRIlink di kecamatan Maesan, Bondowoso, hilir mudik orang tarik tunai, transfer, pemabayaran kredit dan transaksi lainnya yang dilayani dengan santai sambil diskusi dengan penulis, banyak kemudahan yang dirasakan nasabah. “saya tidak perlu jauh-jauh dan antri di atm untuk tarik tunai ambil gaji dari tempat perusahaan saya kerja, cukup ke Mbak Wiwin ini sudah mas” Ucapnya nasabah kepada penulis. selain itu juga menjadi nilai tambah bagi agen yang juga berprofesi sebagai guru honorer ini, seperti yang utarakan kepada penulis “ Alhamdulillah dek, dengan menjadi agen BRILink, cukup membantu nasabah tidak perlu jauh untuk tarik tunai, transfer dan saya pun mendapatkan keuntungan dari transaksi yang dilakukan ini dek” Ucapnya Agen BRIlink ini. 
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), juga memiliki tekat UMKM bisa bertransaksi dengan pasar Dunia, atau bisa melakukan Ekport komoditasnya untuk meningkatkan usaha mikro dan UMKM agar naik kelas. Tercatat banyak inovasi yang sedang dilakukan dan disiapkan BRI untuk UMKM Indonesia ditahun ini dan Mendatang.

Senin, 26 Juni 2023

Bank Sampah Desa : Solusi Berdaya Dari Sampah

9:12:00 PM 0

Bank Sampah Batu Katak Edit By Canva

Permasalahan sampah tidak bisa dilepaskan dari aktivitas manusia setiap harinya, menusia merupakan penyumbang sampah terbanyak di muka bumi ini, sebagai pengguna bumi yang diberikan kecerdasan luar biasa oleh Tuhan, harusnya manusia lebih arif memperlakukan lingkungan sekitarnya. kearifan dalam diri manusia justru  menjadi hilang karena lebih suka menjadi predator alam semesta ini, gunung diratakan, hutan digunduli dan pola konsumsi tinggi untuk menghasilkan sampah semakin tinggi serta membuangnya sembarangan. hal ini tidak melihat dari letak kota besar ataupun kota kencil. salahsatunya kota Bondowoso, dengan beban sampah yang tinggi, saat ini TPA atau Tempat Pembuangan Akhir di Taman Krocok bebannya sangat tinggi dan beberapa Sungai tercemar sampah, baik sampah plastik, popok dan lainnya.

        Bondowoso sebagai kabupaten yang tidak begitu besar harusnya bisa mengelola sampah dengan tidak di bebankan semuanya ke TPA, Tetapi, diolah di TPS. Sampah organik bisa jadi pupuk dan non organik bisa dipilah untuk diolah kembali, memang ini bukan suatu hal yang mudah, akan tetapi dengan APBD , Peraturan yang jelas tentu bukan tidak mungkin. Terkadang melihat salah satu TPS menjadi kekhawatiran, karena sampai meluber ke Jalan Raya. Tentu dengan melihat sepintas seperti ini, menjadi evaluasi pengelolaaan sampah di Bondowoso, tentu dalam hal ini Dinas lingkungan hidup. Melihat  hal tersebut menjadi keprihatinan tersendiri dalam benak saya. tetapi tidak berhenti dalam keprihatinan itu saja, saya juga mencari beberapa solusi yang bisa dilakukan oleh pemerintah dan berkolaborasi  dalam penangan sampah ini. Sebelum melihat jauh permasalahan sampah saat ini, kita identifiksi terlebih dahulu permaslahan awal sampah, sepertinya yang menjadi sumber sampah pertama adalah Rumah tangga, perusahaan, Hotel tentu kantor-kantor Pemerintah juga.

       Saya menawarkan beberapa alternatif solusi yang bisa dilakukan oleh pemerintah, berikut saya uraikan;
Aturan tentang sampah di daerah yang masih rendah menjadi Pekerjaan rumah yang harus segera di tuntaskan oleh pemerintah, realisasi pengolahan sampah mandiri seetiap RT, atau desa. pengolahan sampah tidak bernilai jual menjadi barang yang bernilai, salahsatu contoh plastik menjadi batako. satu desa satu bank samoah yang mengelola sampah rumah tangga warganya dengan mandiri, tidak hanya menumpu di tempat penmapungna sampah sementara. Kampanye Sungai atau sepadan sungai bukan tempat sampah.