Sabtu, 12 Mei 2018

Perjalanan Panjang Pegunungan Ijen Bondowoso MAPALA UI


Alam bukan  untuk ditaklukkan tetapi untuk beradaptasi dengannya. Sekitar  awal januari  2017 dunia kepencitaalaman mengalami duka dan sekaligus membuat tercoreng kegiatan Pecinta Alam karena telah terjadi sesuatu yang tidak diinginkan saat diklatsar di salah satu Universitas ternama di jogja. Tetapi hal beda ditunjukkan oleh temen Mapala UI, Di waktu yang bersamaan selang beberapa hari dari kejadian tersbut, di Bondowoso menjadi tujuan untuk diklatsar (diklat dasar ) dari sahabat sahabat Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Indonesia (MAPALA UI). Dengan memboyong calon anggota barunya untuk melakukan “jelajah Pegunungan Ijen” dengan Dipandu oleh Badan Khusus Pelantikan Mapala UI yang ke -16. 
Sebelum meninggalkan Dusun Tol-tol Timur bersama Keluarga Pak Kasun Kece

Sebagai salah satu Organisasi Mahasiswa Pecinta Alam alam tertua di Indonesia, menjadi hal yang wajib untuk dilakukan kaderisasi dan keberlanjutan sebuah organisasi. Kurang lebih  lima belas hari mereka melakukan perjalanan jauh dari UI Depok sampai lereng raung tepatnya dusun terakhir sebelum memasuki perkampungan milik PTPN dua belas yakni Dusun Tol-tol Timur yang saat ini menjadi binaan Relawan Muda Bondowoso dan Menumbuhkan Ide Book Adventure.
Ini merupakan awal saya mengenal Dulur (saudara) dari mapala UI BPKP enam belas. Sewaktu itu saya mendapatkan kabar dari salah satu group Kebencanaan Jember, bahwa akan ada pendakian panjang yang akan di lakukan dulur dulur mapala UI. Darisana saya forward info tersebut ke salah seorang teman, yang aktif mendaki gunung Raung, kebetulan juga yang akan menjadi rute pendakian ini juga gunung Raung dan Suket. Secara tidak sengaja ternyata teman saya telah mengantongi info juga dari teman briker radio lokal. Selang beberapa hari sebelum keberangkatan, dia bermain ke salah satu dusun yang menjadi entry Point yakni dusun Tol-Tol Timur, yang sebelumnya dia sudah kenal dengan kasunnya “mas Tony”, kenal sewaktu masih menjadi anggota radio amatir lokal. 
Diantara Mentor (Irvan) dan calon anggota (Pipit)

Di minggu selanjutnya, dia mengajak saya  kesana karena ada kabar, teman-teman sudah akan pindah dari tol-tol timur ke dusun jampit untuk menyambut teman-temen yang lain yang telah berada di dekat dusun jampit. Dengan mengendarai motor sendiri-sendiri kami langsung mengantarkan saudara Pipit dan ervan serta beberapa alat yang sudah dipacking dengan rapi untuk dibawa ke exit point di dusun Jampit. Sepanjang perjalanan kami melawati perkebunan kopi dusun Krepekan dan sampailah ke dusun Jampit dengan selamat serta disambut oleh teman-teman di basecom Jampit oleh Nisya Dkk. Tak lama disana kami langsung memutuskan untuk turun ke Kota, karena masih banyak kegiatan di daerah kota.
Selang beberapa hari, kita kesana lagi untuk menemui semua calon anggota baru kala itu, karena meraka akan cekout ke Depok lagi. Dengan menggunakan kereta dari Jember dan sebelum cekout mereka masih singgah di teman-teman Mahapena FEB Unej. Tak lupa kami menyempatkan diri untuk berswafoto dengan mereka dengan keadaan letih, lesu dan masih dengan keadaan dihantui salah satu kegagalan mencapai cek point. 
Swafoto dengan Peserta dan Mentor BKP 16 MAPALA UI

Selanjutnya, kegiatan mereka tidak terhenti hanya mendaki pegunungan Ijen. Tetapi mereka masih harus melewati serangkaian acara yakni mendokumentasikan kegiatan mereka selama di Bondowoso dan  mempublikasikan kepada khalayak dengan dikemas  talkshow dan pameran BKP 16.  Pada saat itu , saya hadir diundang oleh teman-teman MAPALA UI Untuk mengenalkan Potensi Lereng Ijen di Aula Apung Perpusat Universitas Indonesia. Yang sekaligus memepertemukan saya dengan orang-orang hebat yang berkiprah di dunianya masing-masing dengan karya-karya luar biasa. Harapan besar dengan hadirnya teman-teman dan hadirnya saya ke UI bisa sharing pengetahuan untuk kemaslahatan masyarkat Bondowoso di Pelosok seperti dususn Tol-tol Timur dan masyarakat Bondowoso secara umum. Karena dengan hadirnya mereka diharapkan, ada multi efek untuk kesejahteraan masyarakat Bondowoso.

Comments
0 Comments

Tidak ada komentar: